Posts

Politik Luar Negeri

Image
Untuk memahami apa itu Politiki Luar Negeri (PLN), marilah kita simak analogi berikut: ” Bayangkan sebuah rumah tangga, dimana dalam rumah tangga tersebut terdapat komponen-komponen, seperti kepala rumah tangga, ibu rumah tangga, anak-anak, dan pembantu. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsinya masing-masing beserta tujuan dan cita-cita masing-masing, yang untuk mencapainya tentu akan memerlukan modal atau kapabilitas. Kenyataannya, kepala rumah tangga tersebut mengalami kesulitan untuk memenuhi modal yang dibutuhkan sehingga ia harus keluar rumah dan melakukan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, seperti berdagang, meminjam, atau merampok. ” Jika konteks rumah tangga ini diubah menjadi negara, maka usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tersebut adalah politik luar negeri. Pada dasarnya, politik luar negeri adalah output dari sistem politik suatu negara. Dengan begitu, walaupun PLN adalah sebuah alat untuk dapat bermain dalam panggun...

Kisah Peradaban Ilmu HI: Behind the Scene (Part 1)

Image
kalau kemarin Jumat, tanggal 28 September 2012, kalian berada di Aula Nurcholish Madjid Universitas Paramadina tepat pada pukul 4 sore, maka kemungkinan besar kalian telah menyaksikan pementasan teater dari anak-anak Hubungan Internasional Universitas Paramadina yang berjudul "Kisah Peradaban Ilmu HI" Ini adalah kisah tentang kelahiran ilmu Hubungan Internasional dan perkembangannya selama seratus tahun terakhir. Kisah ini dimulai di Eropa, sebuah benua yang tenang dan damai sampai akhirnya Jerman datang dan memulai Perang Dunia. Tak ada kata yang dapat menggambarkan kondisi saat itu selain ketakutan dan keputusasaan. Dunia pun mengharapkan agar kejadian yang sama tak terulang lagi di masa depan. Untuk menjawab tantangan itulah ilmu Hubungan Internasional lahir. Dari sekedar diskusi-diskusi hangat sampai perdebatan sengit telah mengiringi perkembangan ilmu Hubungan Internasional hingga sampai ke tangan kita saat ini. Dengan mengikuti kisah ini, marilah kita ...

Political Interest dalam Organisasi Internasional

Image
Menurut Bennet, organisasi internasional (OI) harus menjadi sarana kerjasama antarnegara demi kebaikan bersama. Kalau menurut Teuku May Rudy, OI adalah tempat berkumpul negara-negara yang bertujuan untuk merumuskan agenda bersama dan memprakarsai perundingan yang dapat menghasilkan perjanjian internasional. Sementara menurut Archer, selain hal-hal tadi, OI juga memiliki fungsi untuk melakukan artikulasi dan agregasi kepentingan. Selain itu, OI juga berfungsi untuk melakukan sosialisasi, rekrutmen, dan penyebar nilai. Dengan kata lain, OI juga dapat berfungsi selayaknya sebuah negara, namun dengan jangkauan yang lebih luas.

Perempuan Indonesia dalam Skema Migrasi yang Tidak Melindungi

Image
Globalisasi telah membuat dunia menjadi sangat sempit berkat teknologi transportasi dan komunikasinya. Orang-orang kini dapat bepergian antarnegara dengan sangat mudah sehingga lapangan pekerjaan menjadi tersebar di mana-mana. Orang yang merasa tidak puas hanya dengan pekerjaan di negerinya kini dapat memilih untuk bekerja di luar negeri. Indonesia memiliki banyak sekali orang-orang semacam itu. Hal ini disebabkan lapangan pekerjaan Indonesia yang belum merata atau hanya terpusat di pulau Jawa, lebih tepatnya Jakarta. Akibatnya, banyak orang yang terpaksa untuk bekerja di luar negeri demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang-orang ini umumnya berpendidikan rendah sehingga pekerjaan yang mereka dapat di luar negeri hanyalah pekerjaan kasar seperti buruh proyek dan pembantu rumah tangga (PRT). Mereka disebut dengan TKI atau Tenaga Kerja Indonesia dan mayoritasnya adalah wanita.

Karakteristik DIplomasi Abad ke-21

Image
HI adalah ilmu yang telah berkembang sedemikian rupa. Pada mulanya, ilmu HI muncul karena adanya kebutuhan untuk mengerti mengapa negara melakukan perang. Hal-hal apa yang mendasarinya, dll. Dengan kata lain, HI di awal perkembangannya adalah ilmu yang hanya berbicara tentang negara dan perang. Kemudian dunia pun terus berputar. Teknologi berkembang, manusia pun berkembang. Kini dunia internasional bukan lagi sebuah panggung yang hanya dapat dimainkan oleh aktor bernama negara saja. Organisasi internasional, perusahaan transnasional, bahkan individu, kini dapat turut bermain di panggung besar ini. Hal ini tentu memicu berbagai fenomena dan isu-isu baru yang tidak melulu berupa perang. Oleh sebab itu, kajian HI pun harus turut berkembang dan menyesuaikan. Maka terjadilah pergeseran kajian HI hingga menjadi HI yang kita pelajari saat ini. 

Globalisasi

Image
Globalisasi, sebuah kata yang mampu mendefinsikan abad 21. Apa itu globalisasi? Sampai sekarang belum ada definisi yang dapat disetujui oleh semua orang perihal globalisasi tersebut. Hal ini disebabkan globalisasi sendiri masih berupa barang baru dan keberadaannya masih berupa asumsi beberapa sarjana HI. Satu hal yang jelas, globalisasi selalu identik dengan isitilah seperti universal, interdependensi, interaksi, menyeluruh, dan tanpa batas. Dan yang pasti, globalisasi telah membuat dunia ini semakin sempit. Untuk dapat mengenal lebih dekat mengenai apa itu globalisasi, tentu kita harus melihat terlebih dahulu seperti apa sejarah perkembangannya.

Sistem Internasional

Image
Negara adalah layaknya manusia. Memiliki free will, memiliki keinginan untuk bekerjasama, terkadang berkonflik untuk memperebutkan sesuatu, dan juga mengalami tumbuh kembang. Perilaku-perilaku negara yang sangat acak ini diatur dalam sebuah sistem bernama sistem internasional. Sistem Internasional secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sistem yang mengatur hubungan antarnegara bangsa. Namun untuk dapat lebih memahaminya, kita harus mengetahui definisi dari kata ’sistem’ itu sendiri. Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan kompleks. Jika definisi tersebut dipadukan dengan konsep sistem internasional, maka dapat dikatakan bahwa komponen pembentuk sistem internasional adalah negara bangsa.