Antara Kosmopolitanisme dan Komunitarianisme: Adakah Pilihan Ketiga?
Tulisan ini telah dipublikasikan sebelumnya di LSF Cogito Pembicaraan tentang moralitas dalam hubungan internasional (HI) sudah berlangsung jauh sebelum kajian ini diformalisasikan menjadi disiplin ilmu pada tahun 1919. [1] Adalah Immanuel Kant yang mengenalkan kita pada konsep standar moralitas universal yang harus dipatuhi setiap individu untuk menciptakan apa yang ia sebut sebagai ‘perdamaian abadi’. Kata kunci yang digunakan di sini adalah ‘harus’. Moralitas memberikan sebuah aturan yang menetapkan apa yang ‘seharusnya’ dan ‘tidak seharusnya’ dilakukan oleh individu. Kant berargumen bahwa standar moralitas universal hanya dapat dijunjung jika semua individu mematuhi standar tersebut dan melawan segala hasrat alamiah yang memerintahkan kita untuk melakukan sebaliknya. [2] Pada perkembangannya, konsep ini menjadi bahan kajian dan diskusi yang menarik di kalangan akademisi, namun terlalu ambisius untuk dipraktekkan. Ketika realisme mendominasi pemikir...