Posts

Showing posts from October, 2017

The Matrix dan Realita yang Banal

Image
Tulisan ini adalah rangkuman dari bedah filem The Matrix yang dilaksanakan di Universitas Paramadina pada tahun 2012 dan ditulis bersama Nahdlatur Rosyidah Menjelang pemilu tahun 2014 nanti, kita mulai banyak menemukan kampanye-kampanye para calon presiden republik ini, baik di media cetak maupun media elektronik. Kita disajikan oleh berbagai macam ajakan dan tawaran yang terkesan murni diniatkan untuk membangun republik ini. Seruan oleh salah satu calon presiden yang mengajak kita untuk menjadi bagian dari penggerak perubahan masa depan bangsa, padahal dirinya yang telah jelas mengaburkan bahkan mematikan masa depan banyak dari masyarakat kita di daerah jawa timur. Pada masa-masa kampanye inilah kita disajikan berbagai macam realitas yang menyeret kita untuk mendefinisikan kembali mengenai hidup itu sendiri. Jean Baudrillad, seorang teoritisi pascamodern, secara singkat menjelaskan bahwa hiperrealitas adalah suguhan 'realitas' yang lebih nyata dari aslinya, keadaan di

A Reality Shaped through Image

Image
A reality is only real for as long as people agree about it. What was believed to be correct a hundred years ago can be considered wrong today, such as the case of slavery, women as secondary citizen, and colonialism. All of those things are starting to fade away now as people beginning to consider them to be wrong. The change in how people thinking are very related to the subject of ‘image’. An image can dictate how people think, talk, and act. What I mean by ‘image’ does not only refer to ‘visuals’ but anything that comes into mind when we are talking about something. For instances, the word ‘female circumcision’ brings into mind a medical treatment done for the good of the patient. Due to the use of this seemingly innocent word, millions of women in African country got their genital removed before reaching the age of five. When a report by WHO was made stating that female circumcision is dangerous, it was already too late. The practice has become a ritual and people just don’t

Hak Asasi Manusia Menurut Paradigma Liberalisme, Realisme dan Konstruktivisme

Image
Rabu lalu kelas HAM & Demokrasi tiba-tiba mengadakan pop quiz. I was like, fuck. Saya bener-bener ngga siap untuk berpikir apalagi menjawab soal kuis. In fact, malam itu niat saya adalah sekedar ingin tidur di kelas untuk mengurangi sakit kepala dan demam yang rasanya semakin menjadi. Jadi apa boleh buat, dengan segala tenaga yang tersisa, saya meniatkan untuk menjawab soal itu sekenanya lalu pulang cepat. Tapi entah bagaimana, seiring pena menggores di atas kertas, pikiran-pikiran saya mengalir begitu saja dan sakit kepala itu sama sekali tidak terasa. Akhirnya, setelah menulis sebanyak tiga lembar halaman kertas folio, saya melihat kembali karya saya dan berpikir: “Hey, this is actually good enough for the blog!” Jadi begitulah cerita di balik pemuatan artikel hari ini. I’m not usually make a disclaimer before an article and this is getting too long, so let’s get on to it. Pertanyaan kuis yang diajukan pada Rabu lalu cukup sederhana, namun cukup terbuka untuk mengundangku b

Let's Write Creative Nonfiction: The New Journalism in Academic Writing

Image
This article has been published in INADIS Blog Alan Bryman (2012) in his book Social Research Methods once mentioned that academic writing must be persuasive and convincing. That writing style must not be rigid, soulless, or unclear. More importantly, academic writing must be well-structured so as not to confuse readers. My question is, "How can we make an academic writing that is structured and appealing at the same time?" Bryman’s explanation feels contradictive in that sense since structure equals to rigidness and rigidness is (usually) boring. In general, academic writing is often associated as unpopular and in fact, most people expect them to be boring. However, if a piece of academic writing is meant to educate the public, don’t you think that scholars have an additional burden to improve their writing technique so the public won’t be bored by it? This dilemma is what paves the way for the genesis of a new movement in the 60s known as “The New Journalism.”