Posts

Showing posts from 2013

Richard Devetak: Memahami Postmodernisme

Image
Postmodernisme adalah salah satu teori dalam studi Hubungan Internasional. Dalam komunitas keilmuan sendiri, Postmodernisme masih menjadi kontroviersial. Dalam hal ini, Postmodernisme dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang dipercaya masyarakat pada umumnya. Namun, sampai sekarang perdebatan mengenai apa itu Postmodernisme masih terus terjadi. Belum ada seorangpun yang dapat mengidentifikasikan secara gamblang mengenai apa itu postmodernisme. Oleh sebab itu, Richard Devetak dalam tulisannya yang berjudul Postmodernism ini akan membahas mengenai Postmodernisme secara umum. Kemudian secara khusus, terdapat empat poin yang dijelaskan melalui tulisan ini, yaitu: Hubungan antara kekuatan (power) dan pengetahuan (knowledge) dalam studi HI Pendekatan tekstual dalam Postmodernisme Bagaimana Postmodernisme berurusan dengan negara Usaha Postmodernisme untuk memikirkan kembali pemahman kita terkait politik

Pembentukan Regional Peacekeeping Operation untuk Mengatasi Isu Keamanan di ASEAN

Image
(Tulisan ini telah dipublikasikan dalam Prosiding Lomba Karya Tulis Mahasiswa: How ASEAN as an Institutional Platform can Adress the Security Problem in the Region? , 2013) ASEAN adalah organisasi regional yang sering dikatakan telah berhasil menjalankan tugasnya dalam mengintegrasikan Asia Tenggara. Secara politis, ASEAN, melalui prinsip non-interference-nya, telah berhasil mengembangkan seperangkat nilai, norma, dan institusi yang memungkinkan perang di antara anggotanya menjadi tidak terpikirkan sama sekali (Prasetyono 2007). Dari segi ekonomi, ASEAN telah berhasil meningkatkan kerjasama ekonomi di antara negara-negara anggotanya melalui pembentukan sejumlah perjanjian perdagangan bebas. Dalam hal sosial-budaya, ASEAN telah berhasil mempererat hubungan penduduk Asia Tenggara melalui festival budaya, kompetisi olahraga, pertukaran pelajar, dan sejumlah acara internasional lainnya. Pembentukan cetak biru ASEAN Community pada KTT ASEAN ke-14 di Thailand menunjukkan bahwa integra

Desekuritisasi Iran dan Masa Depan Keamanan Timur Tengah

Image
Pembicaraan dua hari tentang program nuklir Iran yang dilakukan oleh Iran dengan negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB + Jerman yang dilakukan pada 16-17 Oktober 2013 merupakan pertemuan paling progresif dalam rangka peningkatan prospek keamanan di Timur Tengah.

Bagaimana Musisi Punk dapat Menjadi Panglima Pengawal Demokrasi Baru Myanmar

Image
Dalam berita yang dituliskan oleh Robin McDowell dalam Huffington Post (Radical Monks Criticized By Punks In Myanmar As Religious Attacks Escalate, 5 Agustus 2013), dituliskan bahwa semenjak berakhirnya junta militer di Myanmar yang ditandai dengan adanya parlemen yang diwakili oleh rakyat dan dibebaskannya Aung San Suu Kyi dari tahanan rumahnya, Myanmar mulai merasakan kebebasan untuk berkumpul, kebebasan pers, dan tentunya kebebasan untuk berbicara. Sayangnya, kebebasan berbicara di Myanmar lebih banyak digunakan oleh rahib-rahib Buddha radikal untuk membuat pernyataan yang bersifat diskriminatif terhadap umat Muslim. Mayoritas orang Myanmar lebih memilih untuk diam menghadapi seruan-seruan para rahib radikal ini, karena rahib merupakan orang dengan strata sosial yang cukup tinggi di Myanmar. Hanya anak-anak Punk yang mulai berani untuk membalas seruan diskriminatif para rahib radikal tersebut.

Hotel Rwanda Analysis; Peran Politisasi Etnisitas sebagai Pemicu Ethnic Cleansing di Rwanda Tahun1994

Image
Dalam kajian Hubungan Internasional pra-Pembelokan Linguistik [1] , identitas selalu diabaikan sebagai salah satu variabel yang penting dalam melakukan analisis terhadap isu Hubungan Internasional. Namun, teori-teori reflektivis yang lahir pasca-Pembelokan Linguistik menunjukkan bahwa identitas bukanlah sesuatu hal yang lugu. Berbagai konflik yang terjadi di dunia ini, seperti Genosida Yahudi oleh Nazi, Pembantaian Komunis oleh pemerintah Indonesia, pembersihan etnis (ethnic cleansing) Tutsi oleh Hutu di Rwanda, menunjukkan bahwa persoalan identitas dapat memicu manusia atau suatu kelompok untuk melakukan hal-hal yang tak terbayangkan seperti melakukan pembunuhan massal. Dalam semua kasus tersebut, politisasi atas identitas memegang peranan penting dalam memicu tindakan tak terbayangkan tersebut. Film Hotel Rwanda adalah salah satu film yang berhasil menunjukkan peranan politisasi identitas dalam memicu tindakan tak terbayangkan, seperti pembunuhan massal. Dalam hal ini, identita

Calder Kent: Menjelaskan Karakteristik Negara Reaktif dalam Formasi Politik Luar Negeri Jepang

Image
Seiring dengan kebangkitan ekonomi Jepang pada tahun 1970-an, diskusi-diskusi mengenai Jepang dalam konteks Ilmu Hubungan Internasional mulai berkembang. Banyak akademisi yang mendebatkan apakah Politik Luar Negeri Jepang sebetulnya liberal ataukah merkantilis. Namun, perdebatan tersebut lebih didasarkan pada studi terkait hubungan Amerika Serikat dan Jepang, jarang sekali dilakukan studi secara mendalam mengenai karakteristik dari Politik Luar Negeri Jepang itu sendiri. Oleh sebab itu, tulisan Kent Calder pada tahun 1988, yang berjudul Japanese Foreign Economic Policy Formation: Explaining the Reactive State, yang menjelaskan mengenai karakteristik negara reaktif pada Politik Luar Negeri Jepang, menjadi salah satu milestone dalam studi mengenai Politik Luar Negeri Jepang. Tulisan tersebut menjadi sebuah tesis yang wajib dirujuk bagi akademisi mana pun yang ingin melakukan studi tentang Politik Luar Negeri Jepang. Namun, tulisan itu sendiri tidaklah sempurna dan masih membuka rua

Richard Ned Lebow: Mengkonsepsi Ulang Ide Konstruksi Identitas 'Self' dan 'Other'

Image
Richard Ned Lebow dalam tulisannya, “Identity and International Relations” mencoba memberikan pemahaman baru yang lebih kompleks dan empiris terhadap filosofi politik identitas dalam hubungan internasional, khususnya dalam hal konsepsi diri sendiri ( self ) dan lainnya ( other ). Hal ini dilakukannya guna menampik asumsi yang umum digunakan oleh sarjana Hubungan Internasional dan dipopulerkan serta didukung oleh beberapa filsuf terkenal (cont: Kant, Hegel, Schmitt, Huntington, Foucalt) bahwa hubungan antarnegara harus selalu didasari oleh konstruksi identitas negatif terhadap negara lain ( other ) dan konstruksi identitas positif terhadap negara sendiri ( self ) demi membangun negara yang kokoh dan memperkuat solidaritas nasional. Lebow berargumen bahwa asumsi yang dikemukakan di atas sangat minim dalam hal bukti empiris, sehingga tidak dapat dijadikan tesis bagi studi politik identitas dalam hubungan internasional. Lebow kemudian menawarkan sebuah antitesis bagi asumsi di atas yan

Reformasi Pacific Plan

Image
Tujuh tahun setelah Pacific Plan berjalan, kini telah muncul wacana untuk mengemas ulang badan kerjasama kawasan pasifik tersebut untuk lebih berfokus pada bidang integrasi regional. Wacana tersebut muncul dari Eminent Persons Group (EPG), lembaga konsultasi kawasan pasifik. EPG melalui review team-nya mengungkapkan bahwa kendati Pacific Plan telah meningkatkan kerjasama regional kawasan pasifik, namun masih sangat kurang dalam meningkatkan integrasi regional. EPG menemukan bahwa integrasi berjalan sangat lambat terutama dalam bidang perdagangan regional. Pacific Island Countries Trade Agreement (PICTA) masih belum diratifikasi, kerjasama dagang antara Forum Island Countries, Australia, dan New Zealand (PACER Plus) berjalan dengan lambat, serta kerjasama dagang dengan Uni Eropa pun masih belum dapat tercapai.

Regionalisme Pasifik Selatan: Proses dan Hambatannya

Image
Semenjak berakhirnya Perang Dunia ke-2, banyak bermunculan negara-negara baru dalam sistem internasional ini. Kebanyakan negara yang terlahir setelah Perang Dunia ke-2 adalah negara-negara miskin yang masih dalam tahap melakukan pembangunan kembali atas negaranya yang hancur akibat kolonialisme. Kondisi ini mengakibatkan negara-negara baru ini sangat lemah terhadap intervensi atau dominasi dari negara-negara kuat yang memenangkan Perang Dunia ke-2. Didorong oleh semangat self-determination (hak menentukan nasib sendiri), regionalisme pun menjadi solusi bagi negara-negara lemah yang baru terlahir ini untuk saling menguatkan diri dan memagari diri dari pengaruh asing. Hal inilah yang terjadi pada negara-negara di Pasifik Selatan.

Join Paramadina IR Week's Symposium!

Image
Ilmu Hubungan Internasional Indonesia telah ditunggangi oleh kepentingan politik negara ini yang menginginkan agar departemen HI di seluruh Indonesia tidak lebih dari sekedar pabrik yang dapat menyediakan stok diplomat untuk dipekerjakan pada negara. Akibatnya, paradigma, teori, dan pendekatan ilmu HI kontemporer yang berpotensi untuk mendekonstruksi konsep negara menjadi sulit berkembang karena dianggap sebagai ancaman. Dengan demikian, ilmu HI di Indonesia pun tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya. Entah Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan di atas, saya merekomendasikan Anda semua untuk datang ke Simposium Ilmu HI bertemakan " Menjawab Tantangan Ilmu HI dalam Sketsa Kontemporer " yang diselenggarakan dalam rangkaian acara Paramadina IR Week 2013. Di sana Anda dapat berdialog langsung dengan ilmuwan-ilmuwan HI terkemuka di Indonesia untuk memperdebatkan pernyataan tadi. Simposium Ini akan diselenggarakan pada: Hari: Kamis-Jumat Tanggal: 7-8 November

Perkembangan Teori HI dalam Islam: Arahan baru untuk Pemikiran dan Metodologi Islam

Image
Pada awalnya, benua Eropa dikuasai dan didominasi di bawah otoritas kekuasaan Kristiani. Setiap nilai – nilai yang akan dijalankan mengacu kepada sumber dasar hukum dalam Alkitab Kristiani. Namun, dalam perkembangannya mulai muncul berbgai pergolakan dari sekelompok masyarakat yang lebih mengedapankan nilai nasionalisme. Bagi sebagian golongan ini, norma dan ajaran yang bersumber kepada ke-Tuhanan dinilai tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan realita yang ada. Hingga akhirnya dalam kurun waktu perang dunia ke II, Rusia maju dengan hegemoninya mulai menyebarkan dan menularkan ideologi baru yaitu komunisme. Dimana komunisme yang ditawarkan dapat mengkombinasikan pertentangan antara ideologi kristiani dan juga nasionalisme. Ideologi Komunisme ini dipromosikan sebagai suatu ideologi baru yang merupakan ide terbaik dalam mencapai universal community (Sulayman, 1967).

Rusia dan Korea Utara Membuka Jalur Khasan-Rajin

Image
Hari Minggu, 22 September 2013 lalu, telah dibuka sebuah jalur kereta lintas-batas yang menghubungkan kota perbatasan Rusia bernama Khasan dengan pelabuhan dagang milik Korea Utara bernama Pelabuhan Rajin. Jalur yang telah mulai dibangun semenjak tahun 2008 tahun tersebut dibuat atas kesepakatan bersama antara Vladimir Putin dan Kim Jong Il di tahun 2001. Jalur kereta sepanjang 54km tersebut direncanakan untuk mengangkut batubara milik Rusia ke pasar Asia-Pasifik. Nantinya, jalur kereta tersebut akan dikembangkan lagi hingga mampu mencapai Korea Selatan, dengan tujuan memudahkan jalur transportasi dari Eropa ke Asia Pasifik serta membantu menciptakan hubungan baik di antara Korea Utara dan Korea Selatan. Jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia-Pasifik ini merupakan sebuah proyek besar yang oleh Rusia disebut ‘The Iron Silk Road’ – sebuah nama yang berasal dari nama jalur perdagangan Asia dan Eropa di masa silam.

Pengaruh Ideologi Konfusianisme terhadap Hubungan Diplomatik Vietnam – China Kontemporer

Image
Dalam kunjungan Presiden China, Li Keqiang, ke Vietnam beberapa hari yang lalu, dikeluarkan pernyataan yang didukung oleh Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, bahwa kedua negara bersepakat akan meningkatkan hubungan kerjasama dalam segala bidang. Selain itu, kedua kepala negara juga menyatakan bahwa sengketa perbatasan laut yang ada saat ini harus diselesaikan dengan cara damai dan bahwa peningkatan kerjasama ini akan mengarah pada terciptanya stabilitas regional. Sengketa perbatasan laut tersebut mengacu pada konflik Laut China Selatan yang sempat menjadi panas semenjak adanya kontak fisik antara kapal China dengan kapal Vietnam. Vietnam sampai saat ini menolak untuk menyebut wilayah perairan tersebut sebagai Laut China Selatan, namun bersikukuh menyebutnya sebagai Laut Timur. Pernyataan terkait peningkatan kerjasama dalam segala bidang termasuk bidang keamanan yang dikeluarkan oleh China dan Vietnam baru-baru ini menimbulkan sebuah kontradiksi. Di satu sisi Vietnam menunj

Literature Review: The Lessons of Kargil as Learned by India

Image
Hingga saat ini, Perang Kargil adalah satu-satunya kasus perang konvensional yang terjadi di antara negara pemilik nuklir. Begitu uniknya situasi yang ada pada Perang Kargil, sehingga Pertempuran yang melibatkan India dan Pakistan di wilayah India yang bernama Kargil tersebut menimbulkan berbagai asumsi baru dalam teori deterrence dan memberikan alasan yang kuat bagi kedua negara untuk mengubah kebijakan keamanannya. Rajesh M. Basrur, dalam tulisannya The Lessons of Kargil as Learned by India, mencoba menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada kebijakan keamanan India setelah Perang Kargil. Rajesh menemukan bahwa terdapat dua bidang yang mengalami perubahan paling fundamental, yaitu bidang organisasional dan bidang strategis.

Laporan Pertemuan Serikat Petani Indonesia

Image
Hari Rabu, 11 September 2013 lalu, aku diajak oleh dosenku untuk menghadiri pertemuan Serikat Petani Indonesia (SPI) untuk melihat presentasi hasil penelitian sementara Jaringan Riset Kolektif (JeRK) kepada para petani-petani seluruh Indonesia. Ruang pertemuan tersebut lebih kecil dari yang aku bayangkan dan memiliki desain yang aneh. Satu sisi ruangan tersebut didesain seperti ruangan umum (kotak dan berwarna putih), namun di sisi lain ruangan tersebut didesain seperti ruangan ala gedung-gedung di masa Yunani Kuno, lengkap dengan pilar putih yang menjulangnya. Begitu aku masuk, presentasi sudah dimulai, namun masih giliran presentasi dari seorang perwakilan petani yang berasal dari Korea Selatan, bernama Madam Joon. Sungguh awkward rasanya melihat pembicaraan Madam Joon yang harus ditranslate dua kali. Pertama, bahasa Korea yang disampaikan Madam Joon diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh seorang penerjemah yang juga berasal dari Korsel. Kedua, bahasa Inggris yang diterjemahkan p

Teori Pembentukan Negara ala Islam

Image
Apa sesungguhnya yang menjadi dasar bagi bersatunya manusia dalam membentuk suatu entitas baru yang lebih besar dan lebih kuat, seperti negara, imperium, atau kawasan? Benedict Anderson mengatakan bahwa kesamaan imajinasi di antara orang-orang yang tinggal di suatu wilayah adalah alasan utama bagi bersatunya manusia-manusia tersebut. Jadi bukan semata kesamaan bentuk fisik atau tempat tinggal, namun adanya kesamaan pikiran atau imajinasi. Kesamaan imajinasi terbentuk karena adanya kesamaan sejarah dan kebudayaan yang dibentuk secara berkelangsungan selama berabad-abad. Oleh sebab itu, perbedaan imajinasi akan membuat kesatuan menjadi sulit dibangun. Negara-negara Asia Tenggara memiliki sejarah dan kebudayaan yang berbeda, sehingga imajinasi mereka pun berbeda, maka mereka tidak mau menyatu.

Memahami Politik Identitas

Image
Bicara soal politik identitas, kita perlu memahami terlebih dahulu kata kunci dari mata kuliah ini, yaitu ‘identitas’. Perlu dipahami bahwa Identitas adalah sesuatu yang tidak dianggap ada dalam asumsi positivis karena identitas merupakan variabel yang tidak dapat dikuantifikasikan. Namun, mempelajari identitas adalah sesuatu yang dapat menjadi terobosan bagi pembelajaran postpositivistik dalam HI, sehingga membantu untuk mengembangkan keilmuan HI ini ke tingkat lebih tinggi.

Great Power in Pacific: United States

Image
Ketika Obama berkunjung ke Australia dan menyatakan akan menaruh armada militer AS di pangkalan militer Darwin, dunia terkejut, tidak terkecuali Australia yang menerima AS sewaktu itu. Australia pada dasarnya telah menjalin sejumlah hubungan yang baik dengan rekan kulit kuningnya, China, dalam sejumlah perjanjian dagang. Tercatat ketika itu ekspor Australia ke China jauh lebih besar daripada ekspor Australia ke AS. Menerima kehadiran militer AS di pantainya sama artinya dengan mengusir China, yang merupakan saingan AS, dari negaranya. Pun begitu, Australia tidak dapat menolak kebijakan AS tersebut karena bagi AS merupakan sahabat lama yang telah banyak berjasa baginya. Kasus tersebut menunjukkan bagaimana negara Australia dan Pasifik menjadi rebutan kekuatan besar dunia. Suatu hal yang sebetulnya sudah terjadi semenjak lama.

Konflik-Konflik di Asia Selatan

Image
Asia Selatan adalah sebuah kawasan yang terletak di sebelah selatan dari benua Asia. Delapan negara berada di dalam kawasan ini: Pakistan, Nepal, Bhutan, India, Maladewa, Sri Lanka, Bangladesh, dan Afghanistan. Dari seluruh negara tersebut, India terbukti menjadi yang paling dominan dalam semua aspek, baik wilayah, populasi, ekonomi, politik, militer, dsb. Kendati demikian, India tidak lantas menjadi pemimpin bagi kawasan tersebut karena hubungan antara negara-negara Asia Selatan lebih banyak diwarnai oleh konflik daripada kerjasama dan kehadiran Pakistan yang mampu mengimbangi kekuatan India dengan memiliki nuklir. Kondisi rentan konflik yang ada di Asia Selatan tercipta akibat peninggalan historis kolonialisme Inggris yang membuat garis batas seenaknya, menggabungkan dua atau lebih etnis yang saling berlawanan dalam satu teritorial. Dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat beberapa konflik yang notable di Asia Selatan.

Filsafat Politik Islam ala Al-Mawardi

Image
Al-Mawardi adalah salah seorang pemikir Islam terkemuka yang hidup di paruh akhir Daulah Abbasiyah. Dia adalah pemikir yang termasuk dalam mahzab Syafi’i, mahzab yang masih menerima budaya-budaya lokal untuk diintegrasikan dengan Islam selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan Syari’a. Al-Mawardi selama masa hidupnya berhasil menelurkan filsafat politik Islam yang sangat relevan dengan kondisi zamannya dan masih diaplikasikan di berbagai negara saat ini.

Individualitas dan Komunalitas

Jika kita ditanyai apa sebenarnya produk terbaik yang telah diciptakan Amerika Serikat, maka kebanyakan akan menjawab barang-barang konsumsi, seperti elektronik, hiburan, atau makanan cepat saji. The real truth is, semua itu adalah salah. Di balik semua penciptaan produk-produk hebat tersebut, terdapat satu produk yang jauh lebih hebat dan memungkinkan Amerika Serikat menjadi negara adidaya satu-satunya di abad ke-21 ini. Apakah itu? Jawabannya adalah pendidikan.

Terorisme Global Abad ke-21

Image
Bagaikan mendapat tamparan keras, itulah kira-kira yang dirasakan oleh warga Amerika Serikat pada suatu hari di tanggal 11 September 2001. Tanpa mendapat peringatan apa-apa, menara kembar yang menjadi simbol kebanggaan Amerika Serikat luluh lantah karena ditabrak oleh dua pesawat yang dibajak oleh segerombolan teroris. Lebih dari 3,000 jiwa diperkirakan gugur di hari itu. Sementara Ground Zero dari peristiwa yang kelak dikenal sebagai Peristiwa 911 tersebut pun menjadi simbol sebuah luka dari raksasa abad ke-21 yang baru beberapa saat menikmati singgasana unipolarnya. Sebuah luka yang tentunya tak akan sembuh dalam waktu singkat.  Segera sesudah peristiwa tersebut, Presiden Bush yang mewakili kemarahan seluruh warganya pun menyuarakan War on Terror, sebuah kampanye yang mengajak seluruh warga di dunia untuk ikut bersama AS memerangi terorisme dan memusnahkannya selama-lamanya. Berkat pidato dari Bush tersebut umat manusia pun tiba-tiba tersadar akan sebuah bahaya baru yang menga

Embargo OPEC (1973) dalam Perspektif Strukturalisme

Image
Minyak adalah sumber daya yang paling berharga bagi perekonomian modern yang berbasiskan pada industri. Sebab minyak merupakan bahan bakar yang paling efisien dalam menggerakkan perindustrian. Oleh sebab itu, setiap negara akan berlomba-lomba untuk mendapatkan minyak sebanyak-banyaknya demi meningkatkan kinerja perekonomiannya. Namun, tidak semua negara memiliki minyak di teritorinya, sehingga terdapat negara yang menjadi produsen minyak dan negara yang mengkonsumsi minyak. Pada tanggal 10-14 September 1960, lima negara produsen minyak terbesar di dunia, yaitu Irak, Iran, Arab Saudi, Venezuela, dan Kuwait, berkumpul dalam Baghdad Conference untuk menyepakati pembentukan suatu organisasi internasional yang kemudian disebut dengan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjaga stabilitas harga minyak dunia. Untuk melakukannya, OPEC memiliki mekanisme untuk mengkoordinir kebijakan negara anggotanya yang terkait dengan perdaganga

Mengapa Paus Francis Tidak Begitu Bijak: Hubungan Kapitalisme-Agama dan Implikasinya

Image
Pada tanggal 17 Mei 2013, sebuah berita yang cukup mengejutkan datang dari tanah suci umat Katolik, Vatikan. Paus Francis yang baru tiga bulan diangkat sebagai pemimpin umat Katolik sedunia, menggantikan Paus Benedict XVI yang mengundurkan diri, mengeluarkan pernyataan yang mengharamkan pemujaan terhadap uang (cult of money). Apa yang dimaksud oleh Paus Francis sebagai cult of money tersebut ternyata adalah sistem ekonomi global yang mendominasi dunia saat ini. Menurut Paus, sistem ekonomi global hari telah berkembang menjadi sebuah tirani yang menyebabkan orang kaya semakin kaya sementara orang miskin semakin miskin. Manusia tereduksi menjadi sekedar konsumer – lebih buruk lagi, menjadi sebuah komoditas. Etika dan nilai-nilai Ketuhanan pun terlupakan karena manusia lebih mengutamakan pemujaan terhadap uang. Walaupun Paus Francis tidak menyebutkan secara jelas sistem ekonomi mana yang ia maksud, namun media internasional sepakat bahwa sistem ekonomi yang dimaksud oleh Paus Franci

Book Review: Bioteknologi dan Kapitalisme: Perubahan Makna Kehidupan Manusia

Image
Kehidupan merupakan hal yang paling esensial bagi manusia. Banyak cara digunakan untuk mempertahankan dan memperpanjang kehidupan yang ada. Kehidupan terus diupayakan untuk dapat direproduksi dan diregenerasi. Kecenderungan manusia yang menginginkan untuk terus hidup dan memiliki kehidupan sesuai dengan yang mereka inginkan secara tidak langsung memicu kehadiran bioteknologi sebagai salah satu alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan alam pun menjadi di luar batas imajinasi serta hukum keterbatasan dari alam itu sendiri. Tanpa disadari, ada beberapa hal penting yang luput dari perhatian manusia akan kehadiran bioteknologi itu sendiri. Bagaimana bioteknologi tersebut diciptakan? Atas dasar apa bioteknologi itu dipertahankan dan dikembangkan demi kehidupan manusia? Bagaimana prospek dan dampak dari bioteknologi itu? Oleh dasar pertanyaan tersebutlah maka penulis akan mengkomparasikan dan me-review dua buah buku yang menjawab te

Book Summary: Chapter 11 The American Democracy: Congress: Balancing National Goals and Local Interests

Image
Pada September 2005, terjadi perdebatan sengit di dalam Kongres Amerika Serikat mengenai apa yang seharusnya dilakukan terhadap uang sebesar 286 Milyar USD yang telah digelontorkan untuk membangun infrastruktur di New Orleans. Karena pada waktu itu, AS baru saja diserang oleh Badai Katrina, timbul usulan-usulan yang menyatakan bahwa uang tersebut harus disalurkan untuk membangun kota-kota yang telah diluluhlantakkan Badai Katrina. Namun, Kongres yang pada saat itu masih didominasi oleh Partai Republik menolak keras usulan tersebut. Setelah diselidiki, kebanyakan anggota Kongres yang berasal dari Partai Republik memiliki keterikatan dengan konstituennya untuk membangun New Orleans, sehingga usulan untuk mengalihkan dana tersebut kepada korban Badai Katrina menjadi tidak dapat diterima. Berdasarkan peristiwa di atas, dapat dikatakan bahwa Kongres memiliki fungsi ganda. Yang pertama adalah untuk memenuhi kepentingan lokal dari konstituen salah satu partai dan yang kedua adalah untuk mem

Kerajaan Tonga

Image
Di sebuah tempat di Samudera Pasifik Selatan yang jaraknya ribuan mil dari Bagian paling timur Australia, terdapat 176 gugus pulau yang dihuni oleh 103,000. Di sana terdapat sebuah Monarki yang telah berdiri berabad-abad lamanya dan kini telah menyesuaikan diri dengan abad demokratisasi hingga menjadi sebuah Monarki Konstitusional dan telah diakui sebagai sebuah negara berdaulat yang telah mampu memakmurkan penduduknya hingga tingkat melek huruf di sana mencapai 98.9%. Negara tersebut bernama Tonga.

Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis: Kembalinya Gerakan Buruh untuk Menentang Kapitalisme

Image
1 Mei lalu dunia baru saja merayakan hari buruh internasional. Di hari yang juga dikenal sebagai Mayday tersebut, kita dapat menyaksikan pergolakan buruh-buruh di seluruh dunia yang menuntut adanya perbaikan terhadap standar hidup mereka. Dapat dilihat bahwa buruh-buruh mulai memiliki rasa tidak percaya terhadap struktur sosial yang ada saat ini, yakni struktur sosial Kapitalis. Menurut mereka, struktur sosial Kapitalis telah mengeksploitasi mereka habis-habisan dan menutup kesempatan bagi para buruh untuk berkembang. Ya, buruh-buruh di masa kini memang benar-benar beringas untuk mengkritik struktur sosial, terutama yang berbentuk Kapitalis. Namun perlu diketahui, bahwa keberingasan untuk mengkritik struktur sosial yang dimiliki oleh para buruh saat ini dapat terjadi berkat jasa para ilmuwan Marxist di tahun 1930-an yang tergabung dalam Institute Fur Sozialforschuung (IFS) atau lebih dikenal dengan sebutan Mazhab Frankfurt.

Memahami Konstruktivisme

Image
Hubungan Internasional (HI) merupakan sebuah disiplin ilmu yang lahir pada akhir Perang Dunia ke-2 untuk mempelajari interaksi antara negara dengan tujuan menjaga perdamaian. Seiring berjalannya waktu, isu-isu HI berkembang menjadi semakin kompleks dan tidak melulu soal perang atau interaksi antarnegara. Kegagalan pemikiran Realisme dan Liberalisme dalam menjelaskan isu-isu tersebut memicu lahirnya pemikiran-pemikiran baru yang bertujuan untuk merombak kembali ontologi dari pemikiran Realisme dan Liberalisme yang masih menjadi pemikiran utama. Konstruktivisme merupakan salah satu dari pemikiran yang lahir untuk menjawab tantangan itu.

Act of Killing: Menyingkap Kejahatan Negara

Image
Tulisan ini merupakan resume dari bedah film "Act of Killing" yang dilaksanakan oleh Divisi Kajian Himpunan Mahasiswa HI Paramadina pada 28 Maret 2013 Selama rezim Orde Baru, Partai Komunis Indonesia (PKI) disimbolisasikan sebagai sosok penjahat yang berusaha merusak ideologi kebangsaan Indonesia, Pancasila. Sepanjang rezim itu pula, tidak pernah masyarakat di tanah air memiliki kesempatan untuk memahami Komunisme. Masyarakat tempo itu memahami komunisme seperti yang dipropagandakan rezim otoriter bahwa komunisme tidak lain adalah atheisme atau ide mengenai peniadaan Tuhan. Dengan kata lain, menjadi anggota PKI bukan saja berarti mengkhianati bangsa, namun juga mengkhianati nilai-nilai Ketuhanan yang dianggap absolut oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Atas dasar itulah, pembantaian terhadap anggota PKI di tahun 1965 kemudian mendapatkan justifikasinya. Film “Act of Killing” adalah film yang benar-benar mampu melukiskan peristiwa pembantaian PKI di tahun 1965. Da

Bahasa Arab dan pengaruhnya terhadap Bahasa Indonesia

Image
Bahasa merupakan pintu gerbang menuju dunia. Tanpa penguasaan terhadap bahasa, seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain dan tidak dapat melakukan pertukaran informasi. Demi mencegah hal tersebut, bahasa Indonesia pun diciptakan agar seluruh orang Indonesia dapat saling berkomunikasi satu sama lain dan meningkatkan rasa nasionalismenya terhadap Republik Indonesia. Namun bahasa Indonesia, selayaknya seluruh bahasa di dunia, tidaklah berdiri sendiri tanpa mendapat pengaruh dari bahasa asing.

Movie Review: Argo

Image
Pertama kali aku mendengar soal film Argo adalah ketika aku membaca headline Kompas yang memberitakan mengenai pemenang Academy Awards atau yang biasa kita kenal dengan Oscar. Seperti yang kita ketahui, film Argo yang disutradarai dan dibintangi oleh Ben Affleck memenangkan penghargaan Best Pictures. Didorong oleh rasa penasaran, aku pun mencari film ini dan menontonnya.

Periodisasi Politik Luar Negeri Republik Indonesia

Image
Masa Orde Lama  Pada masa Orde lama, sistem pemerintahan Indonesia yang menganut sistem Demokrasi Terpimpin mengakibatkan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (PLN-RI) menjadi bersifat sangat ideosinkretik atau Soekarno-sentris. Oleh sebab itu, sifat anti-westernisasi dan anti-imperialisasi, yang dimiliki Soekarno, sangat kental terlihat pada PLN RI di masa Orde Lama. Selain itu, pendekatan yang digunakan oleh PLN RI cenderung bersikap globalis atau berusaha untuk menyatukan seluruh negara di dunia.

Tiga Aspek Kedaulatan Negara

Image
Kedaulatan adalah tujuan akhir negara. Tanpa kedaulatan, negara tidak akan memiliki otoritas untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Dengan kata lain, kedaulatan adalah ruh dari negara yang tanpa memilikiknya, negara hanyalah tinggal seonggok raga yang tak hidup. Pada dasarnya, terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan agar negara dapat memperoleh dan mempertahankan kedaulatannya.

Asumsi Dasar Liberalisme: Studi Kasus Konflik Laut China Selatan

Image
Pada Maret 2009, Pentagon melaporkan bahwa terdapat kapal milik China yang mengganggu kapal pengawasan dari United States Naval Ship (USNS) yang melintas di Laut China Selatan. Pada tanggal 26 Mei 2011 muncul pertikaian antara kapal Vietnam dengan tiga kapal marinir patroli China karena pemotongan kabel kapal. April 2012, kapal perang Filipina yang bernama Gregorio del Pilar bertikai dengan dua kapal pengawas China di kawasan Scarborough, yang diakui sebagai teritori kedua negara. Peristiwa-peristiwa yang terjadi tersebut merupakan bagian dari sebuah peristiwa besar yang dikenal sebagai Konflik Laut China Selatan. Konflik Laut China Selatan adalah konflik perbatasan yang melibatkan lima negara yang terdiri dari China, Vietnam, Philipina, Malaysia, dan Brunei. Konflik ini bermula di tahun 1992 ketika China yang pada waktu itu kekuatan ekonomi dan militernya mulai menanjak naik tiba-tiba mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai wilayah teritorinya. Permasalahan p

Perjuangan Diplomatik Indonesia: Perjanjian Penghentian Permusuhan antara Indonesia dan Belanda

Image
Dalam sebuah pidatonya, beberapa hari setelah perjanjian Renville ditandatangani, Bung Hatta pernah menanyakan kepada rakyat Indonesia, “Apakah perjuangan kemerdekaan kita telah mengalami kemunduran?” Pertanyaan ini dilontarkan karena melihat kekecewaan yang dalam dari segenap rakyat Indonesia begitu mengetahui bahwa wilayah Indonesia semakin berkurang akibat perjanjian Renville. Banyak juga yang beranggapan lebih baik melanjutkan perjuangan bersenjata, daripada perjuangan diplomatik. Sebab bangsa Indonesia saat itu berpikir lebih baik mati di tangan penjajah daripa menyerahkan sebagian tanah airnya. Mengetahui hal itu, Bung Hatta kemudian menjawab pertanyaannya sendiri dengan tegas, ”Tidak, perjuangan kita justru sedang mengalami kemajuan!”

Book Review: The World Without Us

Image
Manusia telah hidup di planet biru ini ribuan tahun lamanya. Selama itulah mereka telah berevolusi, melalui survival the fittest, hingga menjadi spesies paling unggul di muka bumi. Sayangnya, untuk mencapai hal itu, manusia telah banyak mengorbankan berbagai keanekaragaman hayati planet bumi. Seringkali hal-hal yang telah mereka korbankan tidak dapat kembali lagi, atau menjadi punah. Terkadang ada juga yang menyisakan goresan luka pada permukaan bumi yang sulit disembuhkan. Sungguh, manusia telah melakukan banyak tekanan pada planet biru ini. Seandainya suatu saat nanti manusia tiba-tiba menghilang atau punah, apakah planet kecil ini dapat mengembalikan keadaannya seperti semula lagi, seperti sebelum manusia muncul dan berjalan dengan kedua kakinya? Kira-kira itulah yang berusaha digambarkan oleh Alan Weisman dalam bukunya ’The World Without Us’.

Perkembangan Hak Asasi Manusia di Tingkat Global dan Indonesia

Image
Hak Asasi Manusia (HAM) merujuk pada seperangkat hak yang telah dimiliki oleh setiap manusia semenjak mereka lahir. Seseorang dikatakan memiliki HAM semata-mata adalah karena dia merupakan manusia. Baik orang tersebut berkulit putih, hitam, kuning, atau apapun itu, ia memiliki HAM jika ia adalah seorang manusia. Oleh sebab itu, HAM selalu bersifat universal atau dapat digunakan oleh siapapun, itulah klaim yang diberikan para intelektual Barat ketika mereka menciptakan Deklarasi Universal HAM. Pada dasarnya, HAM merupakan pemikiran yang berasal dari intelektual Barat dan berkembang di sana. Tidak akan ada negara nonbarat yang memahami nilai-nilai HAM jika Deklarasi Universal HAM tidak dibuat dan Amerika Serikat beserta sekutunya tidak mempromosikannya dengan gencar. Maka studi mengenai bagaimana nilai-nilai HAM dapat menyebar ke seluruh negara di dunia beserta tantangannya secara khusus di Indonesia akan menjadi sangat menarik. Tulisan ini akan dibagi dalam tiga bagian. Bag

Book Review: The Price of Inequality

Image
Buku The Price of Inequality yang ditulis oleh Joseph E. Stiglitz mengambil latar belakang konteks dimana dunia merasa telah lelah dengan hal- hal salah yang dibiaskan dan dianggap benar. Pada dasarnya, terdapat sebuah anggapan bersama bahwa Amerika Serikat merupakan suatu tempat dimana semua impian dapat terwujudkan. Berkebalikan dengan itu, di Amerika Serikat sendiri justru sedang dilanda protes yang menyerukan occupy wall street yang dilatarbelakangi oleh permasalahan keburukan sistem pasar, ekonomi dan politik di Amerika Serikat. Keserakahan akan kekuasaan yang mulai tak terkendali digambarkan sebagai ego yang menuliskan batu nisan bagi impian kejayaan Amerika Seriakat. Terjadinya kegagalan pasar di Amerika Serikat membawa pada sistem ekonomi yang buruk karena cenderung terperangkap uang. Nilai- nilai demokrasi mulai runtuh dan terjadi degradasi nilai- nilai moral yang disebabkan oleh masyarakat dan sistem. Kegagalan sistem politik dan pemerintah diperlihatkan pada tidak ber

Pengalaman menjadi Sukarelawan APEC SOM-1

Image
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah sebuah forum yang diikuti oleh 21 negara di sekitar Samudera Pasifik. Berdiri pada tahun 1989, APEC dibentuk sebagai respon atas semakin berkembangnya interdependensi di antara ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dengan tujuan mempromosikan nilai-nilai perdagangan bebas serta mempererat hubungan negara-negara Asia-Pasifik. Untuk melakukannya, APEC mengadakan pertemuan setiap tahun untuk melaporkan perkembangan kerjasama ekonomi negara-negara Asia-Pasifik sekaligus membicarakan prospek kerjasama ekonomi di masa depan. P ertemuan APEC selalu diadakan dengan tuan rumah yang berbeda di tiap tahunnya dan pada tahun 2013 ini, Indonesia berhasil mendapatkan kesempatan tersebut. Pertemuan ini dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara yang bermula dari Senior Official Meeting 1 (SOM-1) di Jakarta selama dua minggu dari tanggal 25 Januari – 7 Februari 2013. Agar SOM-1 dapat berjalan dengan lancar, maka Kementerian Luar Negeri Republik Indone

Organisasi Regional

Image
Dalam piagam PBB, disebutkan bahwa setiap negara berhak untuk menciptakan organisasi internasional sendiri jika tidak melanggar prinsip-prinsip PBB pada umumnya. Untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan itu, maka banyak negara yang kemudian menciptakan organisasi internasional dengan berlandaskan pada kawasan. Tujuannya adalah mempererat persahabatan, menjaga perdamaian, dan memperkuat diri bersama. Terciptalah apa yang kemudian disebut dengan organisasi regional.

Sejarah dan Praktek Regionalisme Asia Tenggara

Image
Regionalisme adalah sebuah trend yang bermula semenjak Perang Dunia ke-2 berakhir, tepatnya adalah tahun 1960-an. Dalam konteks Asia Tenggara, kecenderungan regionalisme di kawasan ini sebenarnya sudah ada semenjak masa kerajaan. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa dulu pernah ada kerjasama antara Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, dan beberapa kerajaan kecil di sekitarnya untuk menyerang kerajaan Ayodya. Peristiwa tersebut merupakan salah satu bentuk regionalisme yang diklasifikasikan sebagai regionalisme kuno. Dalam konteks masa kini, kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang dapat dikatakan paling strategis di seluruh dunia secara geopolitik. Hal ini terbukti dari bagaimana organisasi regional bernama ASEAN masih tetap dapat eksis di sana kendati memiliki banyak masalah terkait sistemnya. Oleh sebab itu, kajian terhadap kawasan Asia Tenggara dan bagaimana regionalisme dapat terjadi di sana akan sangat penting untuk dilakukan. Itulah sebabnya pada tulisan kali ini saya ak

Sejarah Singkat Korea

Image
Berbicara tentang sejarah Korea, maka kita harus menarik mundur kalender kita ke angka 2333 SM. Semua bermula dari legenda mengenai Harimau, Beruang, dan Bawang. Alkisah dahulu kala ada seekor harimau dan beruang yang ingin menjadi manusia. Tuhan kemudian memberikan petunjuk bahwa mereka dapat menjadi manusia dengan memakan bawang dan bertapa selama seratus hari. Mereka melakukannya dan setelah berhasil melakukan semuanya, harimau berubah menjadi laki-laki sementara beruang berubah menjadi perempuan. Dari perkawinan kedua manusia itulah lahir Dan-Gun yang kemudian mendirikan Dinasti pertama di semenanjung Korea yang berkuasa selama dua ribu tahun lamanya.

Isu Global Kontemporer

Kontemporer adalah semangat untuk selalu menyesuaikan diri pada kondisi yang ada. Mempelajari sebuah disiplin ilmu dengan semangat kontemporer memerlukan keberanian untuk meninggalkan nilai-nilai yang sudah mengakar kuat dalam masyarakat sekalipun. Oleh sebab itu, mengikuti kelas mata kuliah "Isu Global Kontemporer" akan memerlukan sebuah "cangkir" kosong yang belum terisi agar dapat mempelajarinya dengan maksimal. Sebab "cangkir" yang penuh akan membuat pikiran kita selalu dilanda keraguan-keraguan, sehingga tidak dapat menyerap ilmu tersebut dengan maksimal. Untuk mengosongkan "cangkir" yang kita miliki, maka kita harus mulai dengan banyak membaca hal-hal yang baru. Sebab semakin banyak membaca, semakinlah kita sadar bahwa kita belum tahu apa-apa, sehingga "cangkir" kita akan kosong dengan sendirinya. Blog milik dosen saya di bawah ini akan menjadi starting point yang tepat untuk memulai mengosongkan "cangkir" kita. www

Politik Luar Negeri (Bag. 2)

Image
Mari kita kembali kepada pengulasan mata kuliah politik internasional dan politik luar negeri. Sekilas kedua istilah tersebut jika dituliskan dengan bahasa Indonesia akan tampak mirip, namun untuk lebih memahami makna keduanya sekaligus dengan perbedaannya, maka kita perlu mengetahui kata sesungguhnya dalam bahasa inggris. Politik internasional berasal dari terminologi international politics yang merupakan sebuah interaksi timbal balik antara aktor-aktor negara dalam sistem internasional. Sementara politik luar negeri berasal dari kata foreign policy yang merupakan sebuah bentuk kebijakan negara A yang akan dikontribusikan pada sistem internasional. Perbedaan paling mendasar dari kedua terminologi ini adalah bahwa politik luar negeri memiliki kecenderungan untuk bersifat satu arah, sementara politik internasional sebaliknya. Misalnya, negara A membutuhkan teknologi untuk melakukan pembangunan, kemudian negara tersebut mengeluarkan politik luar negeri untuk memancing minat investor da

Movie Review:Thirteen Days

Image
“I do not know with what weapons World War III will be fought, but World War IV will be fought with sticks and stones. (Albert Einstein)" Kata-kata Einstein di atas telah menggambarkan betapa mengerikannya efek perang dunia III bagi dunia, sehingga kalaupun perang dunia IV dapat terjadi maka manusia hanya dapat berperang dengan tongkat dan batu. Sampai saat ini, perang dunia III memang belum terjadi, namun lima puluh tahun yang lalu, sebuah peristiwa kecil di Kuba pernah hampir memicunya. Beruntung peristiwa tersebut dapat segera berlalu dan umat manusia berhasi terhindar dari ancaman perang dunia III. Dunia pun mengenal peristiwa tersebut sebagai Krisis Misil Kuba. Puluhan tahun kemudian, peristiwa kecil di Kuba tersebut mulai terlupakan dan negara tersebut pun masih sangat melarat berkat sanksi ekonomi AS yang masih diterimanya sampai sekarang. Demi menyegarkan ingatan umat manusia tentang sebuah peristiwa kecil yang pernah hampir melenyapkan kehidupan mereka tersebut, R

Dear UNSC's P5. . .

Image
Dear Security Council’s permanent members, I know you were the symbol of peace and stability on this planet. I know mankind will always remember your merit and dedication for creating a peaceful world in 1945. Because if you haven’t done anything at that time, our history would be written by bloody hand of the cruelest facist regime that ever exist in the world. And my country, Indonesia, would still become Nippon’s Romusha who couldn’t breathe a nice air of freedom. Indeed, the fact that you were a hero of the history of mankind is undeniable. But now, can’t you see how the world has changed? Can’t you see how people who were once glorifying you as a hero has turned to condemn you as an egoistic country who wants to defend your hegemony on the world. It’s only because you don’t want to give your position to another country. It’s only because you think no country will be capable to keep peace and stability as good as you.

Sebuah pertanyaan untuk AusAID

Image
Indonesia adalah raksasa yang masih tertidur. Mengapa dikatakan tertidur? Karena sesungguhnyaIndonesia masih memiliki trilyunan potensi-potensi menakjubkan yang sama sekali belum diekstrak oleh pemerintah. Potensi-potensi ini tersebar dari Sabang sampai Merauke dan hingga kini masih terduduk diam, menunggu seseorang untuk menemukannya. Ya, potensi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah dua ratus juta lebih warga Indonesia.

Sejarah dan Filsafat Ilmu Hubungan Internasional

Image
Tulisan ini merupakan rangkuman dari diskusi Filosofi Ilmu HI bertema "Sejarah dan Filsafat ilmu Hubungan Internasional" bersama mas Hizkiya Yosie sebagai pembicaranya Selama ini terdapat satu pertanyaan yang selalu menggelitik para mahasiswa, yaitu, ”Apa bedanya orang yang kuliah dengan yang tidak?” Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah ‘cara berpikirnya’. Berbeda dengan orang yang tidak kuliah, seorang mahasiswa harus mulai berhenti untuk berpikir sebatas pada pertanyaan “Apa?” Mereka harus mulai berani melangkah lebih jauh untuk mencoba menjawab pertanyaan “Mengapa?” Di sinilah pengetahuan akan filsafat sangat diperlukan oleh mahasiswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sebab dengan memahami filsafat, seorang mahasiswa tidak hanya akan mengetahui apa itu ilmu HI, namun juga mengapa ilmu HI bisa ada dan mengapa kita harus mempelajarinya. Maka, demi menjawab pertanyaan pertama mengenai mengapa ilmu HI bisa ada, kali ini Diskusi Filosofi Ilmu HI akan membahas khusus

Perkembangan Pendidikan di Vietnam

Image
P endidikan adalah salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sebuah negara. Melalui pendidikan yang baik, negara dapat menjamin bahwa masyarakat telah memiliki kapabilitas untuk bekerja dalam rangka pembangunan negara. Hal ini dapat dilakukan karena pendidikan dapat membangun tiga hal, yaitu: loyalitas pada negara; soft & hard skill; serta pengetahuan yang luas. Tanpa adanya pendidikan yang baik, maka masyarakat hanya dapat bekerja berdasarkan pengalamannya yang tentu sangat terbatas. Oleh karena negara berkembang merupakan aktor yang senantiasa berusaha untuk mengedepankan pembangunan negaranya, maka mereka akan menjadikan peningkatan mutu pendidikan sebagai agenda utamanya. Dalam perjalanan sejarah berdirinya, Vietnam telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Sejak tahun 1986, pemerintah Vietnam telah membuat berbagai macam kebijakan untuk memacu pengembangan pendidikan melalui kebijakan kurikulum yang