Rusia dan Korea Utara Membuka Jalur Khasan-Rajin


Hari Minggu, 22 September 2013 lalu, telah dibuka sebuah jalur kereta lintas-batas yang menghubungkan kota perbatasan Rusia bernama Khasan dengan pelabuhan dagang milik Korea Utara bernama Pelabuhan Rajin. Jalur yang telah mulai dibangun semenjak tahun 2008 tahun tersebut dibuat atas kesepakatan bersama antara Vladimir Putin dan Kim Jong Il di tahun 2001. Jalur kereta sepanjang 54km tersebut direncanakan untuk mengangkut batubara milik Rusia ke pasar Asia-Pasifik. Nantinya, jalur kereta tersebut akan dikembangkan lagi hingga mampu mencapai Korea Selatan, dengan tujuan memudahkan jalur transportasi dari Eropa ke Asia Pasifik serta membantu menciptakan hubungan baik di antara Korea Utara dan Korea Selatan. Jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia-Pasifik ini merupakan sebuah proyek besar yang oleh Rusia disebut ‘The Iron Silk Road’ – sebuah nama yang berasal dari nama jalur perdagangan Asia dan Eropa di masa silam.

Pembukaan jalur Khasan-Rajin ini mengindikasikan adanya peningkatan kerjasama dagang antara Rusia dengan Asia-Pasifik. Rusia memanfaatkan betul keunggulan negaranya yang memiliki teritori yang berbatasan dengan Asia-Pasifik dan Eropa. Selama ini, ongkos transportasi yang dibutuhkan dalam perdagangan antara Eropa dan Asia Pasifik amat besar karena barang harus diangkut melalui kapal. Dengan adanya jalur kereta Khasan-Rajin yang nantinya akan terus dikembangkan menjadi ‘The Iron Silk Road,’ maka ongkos transportasi tersebut dapat dipotong dengan cukup signifikan. Rusia akan menjadi pihak yang paling diuntungkan, sebab teritorinya adalah yang paling banyak dilewati oleh ‘The Iron Silk Road’ ini.

Pembukaan jalur Khasan-Rajin juga akan meningkatkan presensi Rusia di wilayah Asia Pasifik, namun dengan cara yang berbeda dan lebih efektif dari yang telah dilakukan oleh kekuatan raksasa lainnya. Efektif sebab pembukaan jalur kereta akan memberikan keuntungan bersama antara negara Asia-Pasifik dengan negara Eropa yang amat dibutuhkan oleh setiap negara saat ini. Terutama bagi Korea Utara yang kondisi ekonominya amat buruk akibat mendapatkan sanksi ekonomi dari komunitas internasional, keberadaan jalur Khasan-Rajin ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Rusia akan dianggap sebagai yang paling berjasa bagi Asia-Pasifik dan Eropa sebab sanggup membuka jalur kereta yang lebih ekonomis ke Asia-Pasifik melalui Korea Utara yang sebelumnya tidak mau membuka diri pada negara manapun, sehingga presensi Rusia pun menjadi semakin kuat. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang meningkatkan presensinya melalui peletakkan markas militer di berbagai negara Asia-Pasifik. Mungkin benar bahwa perlindungan militer AS itu bermanfaat, namun peningkatan kondisi ekonomi adalah yang paling dibutuhkan oleh negara-negara Asia-Pasifik dan Eropa hari ini dan Rusia sanggup memberikan itu melalui pembukaan jalur Khasan Rajin ini.

Terkait dengan prospek peningkatan hubungan baik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang dikatakan Rusia, saya merasa bahwa prospek tersebut masih jauh dari terwujud. Seperti yang diwartakan dalam artikel ini, Korea Utara baru saja membatalkan reuni keluarga yang terpisah akibat Perang Korea dan menuduh Korea Selatan sebagai pihak yang mempersulit usaha rekonsiliasi ini. Kim Jong Un masih menganggap Korea Selatan sebagai ancaman yang tak dapat dipercaya dan dapat menyerang sewaktu-waktu. Namun, ketegangan yang terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan selama ini memang hanya kental terjadi di tingkat elit politik kedua negara saja. Penduduk kedua Korea sebetulnya banyak yang mendukung usaha-usaha untuk menyatukan kembali kedua Korea. Dengan adanya jalur kereta yang menghubungkan Korea Selatan dan Korea Utara, tentu akan memudahkan interaksi di antara kedua Korea – dengan asumsi penduduk sipil diizinkan untuk menggunakan jalur kereta lintas batas ini. Satu hal yang jelas, prospek peningkatan hubungan baik antara Korea Utara dan Korea Selatan memang masih jauh dari terwujud, namun keberadaan jalur kereta lintas batas ini akan memudahkan usaha tersebut. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka presensi Rusia akan menjadi semakin kuat di wilayah Korea.

Dengan demikian, terdapat tiga hal yang dapat disimpulkan dari analisis terhadap berita yang diwartakan oleh Bloomberg ini. Pertama, pembukaan jalur kereta Khasan-Rajin yang akan dikembangkan hingga mampu menghubungkan Eropa dan Asia-Pasifik akan meningkatkan hubungan dagang di antara kedua wilayah karena adanya pemotongan ongkos dagang yang cukup signifikan atas penggunaan kereta api. Kedua, pembukaan jalur Khasan-Rajin akan meningkatkan presensi Rusia di Asia Pasifik karena mampu memberikan kemudahan bagi negara-negara Asia-Pasifik untuk berdagang ke Eropa. Ketiga, pembukaan Jalur Khasan-Rajin meningkatkan probabilitas terciptanya hubungan baik antara Korea Utara dan Korea Selatan karena mampu memudahkan interaksi di antara kedua negara tersebut. Ketiga kesimpulan ini mengindikasikan bahwa Rusia benar-benar serius dalam usahanya merebut pengaruh di Asia-Pasifik dari kekuatan besar lainnya, seperti AS, China, dan Jepang. Metode Rusia mirip dengan China dalam artian mereka berusaha merebut pengaruh di Asia-Pasifik dengan cara melakukan tindakan yang akan dianggap membantu perkembangan negara Asia-Pasifik. Namun, Rusia mengambil langkah yang cukup besar dan berani dengan membuat jalur kereta lintas-batas negara. Keberhasilan Rusia untuk melakukannya akan bergantung pada keberhasilan Rusia menciptakan ‘The Iron Silk Road’ yang telah dijanji-janjikan tersebut.



Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Menjadikan Demokratisasi sebagai Agenda Politik Luar Negeri akan menjadi Masalah

Donald E. Weatherbee: 50 Tahun ASEAN Bukanlah Indikator Keberhasilan Regionalisme

Politik Luar Negeri

Kemerosotan Norma Keamanan Manusia dalam Kebijakan Imigrasi Australia Pasca-1992

Awal dari Kejatuhan: Perkembangan Diskursus Anti-Komunisme di Ruang Publik Vietnam Pasca-Doi Moi