Posts

Food Crisis

Image
Ribuan tahun yang lalu, orang-orang akan menyadari bahwa Bumi ini begitu luas. Begitu banyaknya tempat-tempat yang tak dapat dikunjungi hingga akhirnya orang-orang banyak membuat mitos tentang tempat-tempat tersebut. Makanan pada saat itu pun dapat diperkirakan sangat banyak mengingat jumlah penduduk yang masih sedikit. Namun sekarang, planet Bumi sudah bukan lagi tempat yang luas lagi. Tempat-tempat yang dahulu tidak dapat dikunjungi tersebut kini sudah dapat dijelajahi dan diamati melalui satelit yang tersebar sangat banyak di luar angkasa sana. Dan jumlah penduduk yang terus bertambah secara eksponensial itu, kini semakin tidak bisa dibendung lagi sehingga umat manusia membengkak menjadi tujuh miliar dan diperkirakan akan menjadi 9 miliar dalam dua puluh tahun lagi. Jumlah yang sangat banyak ini menghasilkan sebuah isu yang perlu dibahas dengan serius, yaitu perebutan makanan – yang merupakan kebutuhan paling mendasar dari manusia. Nah kali ini, kita akan membahas dua perspektif...

Eksternalitas

Image
Eksternalitas adalah sbeuah konsep dalam ekonomi yang menggambarkan tentang sebuah aktivitas atau keputusan yang menyebabkan orang lain terlibat, suka atau tidak. Jika keterlibatan orang lain di sana memberikan beban pada mereka, maka disebut dengan eksternalitas negatif. Namun ketika keterlibatan orang lain di sana memberikan sebuah keuntungan, maka itu disebut dengan eksternalitas positif. Contoh kasus paling sederhana dari eksternalitas negatif adalah berpacaran di tempat umum. Bagi kedua pasangan yang sedang mabuk cinta tersebut, dunia tentu terasa milik bersama. Tidak ada orang lain dan tidak ada kehidupan apapun. Kenyataannya adalah, orang lain masih ada dan mereka tentu mengamati tingkah laku kedua pasangan tersebut. Di antara mereka, tentu ada orang-orang yang entah baru putus atau sudah lama menjomblo yang merasa terusik dengan kehadiran pasangan tersebut. Hal ini tentu akan menjadi beban bagi pikiran mereka. Inilah contoh eksternalitas negatif dalam kehidupan sehari-hari...

Perkembangan Perekonomian Asia Tenggara

Image
Asia Tenggara adalah wilayah yang paling perlu mendapatkan perhatian di masa kini. Ketika merdeka, negara-negara Asia Tenggara adalah negara yang tak punya apa-apa. Mereka dapat dikatakan hanya membawa badan untuk menghadapi dunia ini. Namun kini, Asia Tenggara telah mengalami perkembangan pesat. Perubahan ini dapat dilihat pada tiga poin: Pekerjaan, Ekonomi, dan Tenaga Kerja. Awalnya negara-negara Asia Tenggara hanya bekerja di sektor agrikultural. Rendahnya pendidikan membuat teknologi tidak berkembang, sehingga industri tidak mungkin dilakukan pada masa itu. Namun semua berubah ketika negara-negara Asia Tenggara mengubah Foreign Policy-nya menjadi FDI-friendly. Investasi asing masuk sangat banyak, sehingga pemerintah memiliki kemampuan untuk mengembangkan sektor pendidikan dan membangun industri.

Mengenal Liga Bangsa-Bangsa (LBB)

Image
Sebelum PBB lahir dan menjadi organisasi internasional terkuat di dunia, telah ada sebuah organisasi internasional yang diyakini sebagai cikal bakalnya. Didirikan setelah Perang Dunia I berakhir oleh orang-orang yang kemudian disebut dengan idealis dan utopis. Pun begitu, gagasan mereka tidak pernah mati dan terus mengalami perkembangan dan memperkuat PBB hingga saat ini. Itulah apa yang akan kita bahas hari ini, yaitu Liga Bangsa-Bangsa atau LBB. LBB adalah the first international and multipurpose IGO. Ia dianggap sebagai eksperimen yang gagal dari pemikiran liberalisme Presiden Woodrw Wilson. Lucunya, AS sendiri tidak pernah menjadi anggota LBB, karena mereka tidak pernah terlibat perang. Di saat itu AS sudah mulai bertindak sebagai polisi dunia dan Eropa masih dipenuhi oleh monarki dan fasisme.

Politik Luar Negeri

Image
Untuk memahami apa itu Politiki Luar Negeri (PLN), marilah kita simak analogi berikut: ” Bayangkan sebuah rumah tangga, dimana dalam rumah tangga tersebut terdapat komponen-komponen, seperti kepala rumah tangga, ibu rumah tangga, anak-anak, dan pembantu. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsinya masing-masing beserta tujuan dan cita-cita masing-masing, yang untuk mencapainya tentu akan memerlukan modal atau kapabilitas. Kenyataannya, kepala rumah tangga tersebut mengalami kesulitan untuk memenuhi modal yang dibutuhkan sehingga ia harus keluar rumah dan melakukan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, seperti berdagang, meminjam, atau merampok. ” Jika konteks rumah tangga ini diubah menjadi negara, maka usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tersebut adalah politik luar negeri. Pada dasarnya, politik luar negeri adalah output dari sistem politik suatu negara. Dengan begitu, walaupun PLN adalah sebuah alat untuk dapat bermain dalam panggun...

Kisah Peradaban Ilmu HI: Behind the Scene (Part 1)

Image
kalau kemarin Jumat, tanggal 28 September 2012, kalian berada di Aula Nurcholish Madjid Universitas Paramadina tepat pada pukul 4 sore, maka kemungkinan besar kalian telah menyaksikan pementasan teater dari anak-anak Hubungan Internasional Universitas Paramadina yang berjudul "Kisah Peradaban Ilmu HI" Ini adalah kisah tentang kelahiran ilmu Hubungan Internasional dan perkembangannya selama seratus tahun terakhir. Kisah ini dimulai di Eropa, sebuah benua yang tenang dan damai sampai akhirnya Jerman datang dan memulai Perang Dunia. Tak ada kata yang dapat menggambarkan kondisi saat itu selain ketakutan dan keputusasaan. Dunia pun mengharapkan agar kejadian yang sama tak terulang lagi di masa depan. Untuk menjawab tantangan itulah ilmu Hubungan Internasional lahir. Dari sekedar diskusi-diskusi hangat sampai perdebatan sengit telah mengiringi perkembangan ilmu Hubungan Internasional hingga sampai ke tangan kita saat ini. Dengan mengikuti kisah ini, marilah kita ...

Political Interest dalam Organisasi Internasional

Image
Menurut Bennet, organisasi internasional (OI) harus menjadi sarana kerjasama antarnegara demi kebaikan bersama. Kalau menurut Teuku May Rudy, OI adalah tempat berkumpul negara-negara yang bertujuan untuk merumuskan agenda bersama dan memprakarsai perundingan yang dapat menghasilkan perjanjian internasional. Sementara menurut Archer, selain hal-hal tadi, OI juga memiliki fungsi untuk melakukan artikulasi dan agregasi kepentingan. Selain itu, OI juga berfungsi untuk melakukan sosialisasi, rekrutmen, dan penyebar nilai. Dengan kata lain, OI juga dapat berfungsi selayaknya sebuah negara, namun dengan jangkauan yang lebih luas.